Laman

Selasa, 31 Maret 2009

Makna Sebuah Titipan

W.S. Rendra

Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku, bahwa:
sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Allah,
bahwa rumahku hanya titipan-Nya,
bahwa hartaku hanya titipan-Nya,
bahwa putraku hanya titipan-Nya,

tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku?
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya ini?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu
diminta kembali oleh-Nya?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah,
kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa
itu adalah derita.

Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas, dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan,
seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku.

Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika:
aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih.
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku",
dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku,

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk
beribadah...

"ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"

Senin, 30 Maret 2009

Tips Memulai Hari dengan Cerah

Hari yang cerah bukan ditandai dengan matahari yang bersinar terang atau udara yang sejuk, melainkan dari hati dan pikiran yang segar. Kecerahan suatu hari dimulai dari diri Anda sendiri. Kita tahu bahwa sesuatu yang dimulai dengan baik merupakan separuh dari pencapaian tujuan.
Karena itu, memulai aktivitas hari ini dengan kecerahan suasana adalah modal besar untuk menyelesaikan hari dengan baik pula. Bagaimana memulai hari dengan cerah sangat dipengaruhi oleh pola hidup kita.
Berikut beberapa tips ringan agar kita bisa memulai hari dengan cerah.
  1. Mulailah dari malam hari. Kita tak bisa berharap bangun dengan segar jika di malam harinya tak cukup tidur nyenyak. Hari esok yang cerah dimulai dari malam ini. Bila Anda masih mempunyai masalah, yakinlah masih ada waktu esok untuk menyelesaikan lebih baik lagi. Malam ini, beristirahatlah sebaik-baiknya.
  2. Bangun pagi lebih pagi. Bangunlah lebih pagi daripada terbitnya matahari. Jumpai keheningan dan kesunyian. Pagi buta adalah saat yang tepat untuk menemukan sisi damai dalam diri Anda.
  3. Damaikan pikiran dan tentramkan jiwa. Jangan terburu melakukan aktivitas. Resapi saja suasana pagi yang damai ini. Berdoa, sampaikan syukur atas hidup yang masih diberikan pada kita.
  4. Segarkan tubuh. Minum air putih. Hirup aroma teh atau kopi yang menyegarkan. Berjalan-jalanlah ke luar. Pompa udara banyak-banyak ke dalam paru-paru. Lakukan olahraga ringan. Mandi dengan air segar. Bersihkan tubuh baik-baik. Tetaplah mengingat janji Anda tadi pagi untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi semesta hari ini.
  5. Sarapan secukupnya. Isi perut Anda secukupnya. Sarapan yang baik adalah modal untuk kebugaran tubuh Anda sepanjang hari. Jangan asal kenyang, namun cukupkan kebutuhan energi dan gizi.
  6. Sapalah orang-orang yang Anda jumpai. Tebarkan senyum. Tak peduli apakah matahari bersinar cerah atau mendung menggayut, sapalah orang-orang yang Anda jumpai. Tanyakan kabar mereka, maka jangan terkejut jika mereka pun akan membalas senyum Anda.
  7. Jangan mengeluh. Apapun yang terjadi, entah itu hari hujan, jalanan macet, kereta datang terlambat, kendaraan mogok, atau apa pun yang terjadi, terimalah semua itu apa adanya. Selamat bekerja serta selamat bercerah hari. (Resonansi)

Bagaimana menurut Anda tampilan dan isi blog ini...?