Laman

Jumat, 10 April 2009

Lima Perkara

Pergunakanlah lima perkara sebelum datang lima perkara yang lain.

Apa saja lima perkara itu?
Pertama,
Masa hidupmu sebelum datang kematianmu
Kedua,
Masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu
Ketiga,
Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu
Keempat,
Masa mudamu sebelum datang masa tuamu
Kelima,
Masa kayamu sebelum datang masa miskinmu

(HR. Hakim)

Betapa pentingnya memanfaatkan waktu maupun kesempatan dalam melaksanakan pekerjaan atau aktivitas. Tanpa disadari kita sering mengisi waktu itu dengan hal-hal yang sia-sia, seperti bersantai-santai, berbicara sia-sia, atau hal lainnya yang serba tak berguna. Padahal, kita semestinya tahu dan mengerti bahwa waktu akan sangat baik dan penting untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Kamis, 02 April 2009

Teknik Membaca Cepat

Bagaimanakah membaca cepat itu kita lakukan?
Ada dua teknik membaca cepat yang perlu Anda kuasai, yaitu pelayapan (skimming) dan pemindaian (scanning).
Pelayapan adalah upaya untuk mengambil intisari dari suatu bacaan, berupa ide pokok atau detail penting. Agar Anda mendapatkan hasil yang baik pada saat melakukan pelayapan, Anda perlu memperhatikan lanhkah-langkah sebagai berikut:
  1. Buatlah pertanyaan, apa yang akan Anda cari atau perlukan.
  2. Bila yang Anda baca adalah buku, lihatlah daftar isi atau kata pengantar, dan carilah kemungkinan informasi yang Anda perlukan.
  3. Telusuri secara teliti dan saksama dengan kecepatan tinggi setiap baris bacaan. Untuk sebuah buku, yang ditelusuri mungkin bukan baris melainkan paragraf atau subbab.
  4. Berhentilah bila Anda telah menemukan kalimat atau judul yang Anda perlukan.
  5. Bacalah dengan kecepatan normal dan pahami dengan baik apa yang Anda cari itu.

Pemindaian adalah teknik membaca cepat untuk memperoleh suatu informasi tanpa membaca yang lain, tetapi langsung ke pokok masalah yang dicari, berupa fakta khusus atau informasi tertentu. Dalam kegiatan sehari-hari, pemindaian biasanya kita gunakan untuk mencari nomor telepon, makna kata dalam kamus, entri pada indeks, angka-angka statistik, acara siaran TV, atau daftar perjalanan.

Bila Anda ingin mengetahui isi sebuah buku secara menyeluruh secara cepat dengan menggunakan teknik pemindaian maka Anda dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Lihat daftar isi dan kata pengantar secara sekilas.
  2. Telaah secara singkat latar belakang penulisan buku.
  3. Baca bagian pendahuluan, kata pengantar secara singkat.
  4. Cari dalam daftar isi bab-bab penting yang memuat informasi yang Anda perlukan. Kemudian, carilah kalimat-kalimat penting pada halaman bab-bab/subbab yang penting tersebut.
  5. Baca bagian simpulan (bila ada).
  6. Lihat secara sekilas apakah ada daftar pustaka, daftar indeks, atau apendiks.

Tujuan dan Manfaat Membaca Cepat

Berkaitan dengan membaca cepat, ada beberapa tujuan dan manfaat yang bisa Anda peroleh.
  1. Mengenali topik bacaan. Jika Anda pergi ke toko buku atau perpustakaan, Anda ingin mengetahui apa yang dibahas dalam buku yang Anda pilih. Untuk keperluan tersebut, Anda melakukan membaca cepat beberapa menit (browsing) untuk melihat bahan yang dibaca. Sekedar untuk mengetahui isi bacaan. Hal ini juga dapat dilakukan ketika akan memilih artikel di majalah dan surat kabar (kliiping).
  2. Mengetahui pendapat orang lain (opini). Di sini Anda sudah mengetahui topik yang dibahas, selanjutnya Anda ingin mengetahui pendapat penulis itu terhadap masalah yang dibahas. Untuk itu, Anda tinggal membaca tulisan yang ada di tajuk surat kabar tersebut. Anda cukup membaca paragraf pertama atau akhir yang biasanya memuat simpulan yang dibuat oleh penulisnya (redaksi).
  3. Mendapatkan bagian penting yang diperlukan. Anda perlu melihat semua bahan bacaan itu untuk melihat ide yang bagus, tetapi tidak perlu membaca setiap kata, kalimat, bahkan alinea secara lengkap.
  4. Mengetahui organisasi penulisan. Dengan teknik membaca cepat maka Anda dapat segera mengetahui urutan ide pokok dan cara semua materi disusun dalam kesatuan pikiran, serta mencari hubungan antarbagian dalam bacaan itu.
  5. Melakukan penyegaran atas apa yang pernah dibaca. Misalnya dalam mempersiapkan ujian atau sebelum menyampaikan pidato/ceramah.

Albert dalam Harras (1997) mengemukakan tujuan utama dalam membaca cepat.

  1. Memperoleh kesan umum dari suatu buku, artikel, atau tulisan singkat.
  2. Menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan.
  3. Menemukan/menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan.

Manfaat membaca cepat sebagai berikut:

  1. Untuk mencari informasi yang kita perlukan dari sebuah bacaan secara cepat dan efektif.
  2. Dalam waktu yang singkat dapat menelusuri bahan halaman buku atau bacaan.
  3. Tidak banyak waktu yang terbuang karena tidak perlu memperhatikan atau membaca bagian yang tidak kita perlukan.

Selasa, 31 Maret 2009

Makna Sebuah Titipan

W.S. Rendra

Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku, bahwa:
sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Allah,
bahwa rumahku hanya titipan-Nya,
bahwa hartaku hanya titipan-Nya,
bahwa putraku hanya titipan-Nya,

tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku?
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya ini?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu
diminta kembali oleh-Nya?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah,
kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa
itu adalah derita.

Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas, dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan,
seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku.

Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika:
aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih.
Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku",
dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku,

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk
beribadah...

"ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"

Senin, 30 Maret 2009

Tips Memulai Hari dengan Cerah

Hari yang cerah bukan ditandai dengan matahari yang bersinar terang atau udara yang sejuk, melainkan dari hati dan pikiran yang segar. Kecerahan suatu hari dimulai dari diri Anda sendiri. Kita tahu bahwa sesuatu yang dimulai dengan baik merupakan separuh dari pencapaian tujuan.
Karena itu, memulai aktivitas hari ini dengan kecerahan suasana adalah modal besar untuk menyelesaikan hari dengan baik pula. Bagaimana memulai hari dengan cerah sangat dipengaruhi oleh pola hidup kita.
Berikut beberapa tips ringan agar kita bisa memulai hari dengan cerah.
  1. Mulailah dari malam hari. Kita tak bisa berharap bangun dengan segar jika di malam harinya tak cukup tidur nyenyak. Hari esok yang cerah dimulai dari malam ini. Bila Anda masih mempunyai masalah, yakinlah masih ada waktu esok untuk menyelesaikan lebih baik lagi. Malam ini, beristirahatlah sebaik-baiknya.
  2. Bangun pagi lebih pagi. Bangunlah lebih pagi daripada terbitnya matahari. Jumpai keheningan dan kesunyian. Pagi buta adalah saat yang tepat untuk menemukan sisi damai dalam diri Anda.
  3. Damaikan pikiran dan tentramkan jiwa. Jangan terburu melakukan aktivitas. Resapi saja suasana pagi yang damai ini. Berdoa, sampaikan syukur atas hidup yang masih diberikan pada kita.
  4. Segarkan tubuh. Minum air putih. Hirup aroma teh atau kopi yang menyegarkan. Berjalan-jalanlah ke luar. Pompa udara banyak-banyak ke dalam paru-paru. Lakukan olahraga ringan. Mandi dengan air segar. Bersihkan tubuh baik-baik. Tetaplah mengingat janji Anda tadi pagi untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi semesta hari ini.
  5. Sarapan secukupnya. Isi perut Anda secukupnya. Sarapan yang baik adalah modal untuk kebugaran tubuh Anda sepanjang hari. Jangan asal kenyang, namun cukupkan kebutuhan energi dan gizi.
  6. Sapalah orang-orang yang Anda jumpai. Tebarkan senyum. Tak peduli apakah matahari bersinar cerah atau mendung menggayut, sapalah orang-orang yang Anda jumpai. Tanyakan kabar mereka, maka jangan terkejut jika mereka pun akan membalas senyum Anda.
  7. Jangan mengeluh. Apapun yang terjadi, entah itu hari hujan, jalanan macet, kereta datang terlambat, kendaraan mogok, atau apa pun yang terjadi, terimalah semua itu apa adanya. Selamat bekerja serta selamat bercerah hari. (Resonansi)

Kamis, 19 Februari 2009

Laki-laki Muda Rawan HIV/AIDS

Penderita HIV/AIDS terbanyak kini dialami kalangan dewasa muda (20-29 tahun) laki-laki. Diduga kuat, hal itu terjadi karena kalangan tersebut banyak terlibat pergaulan bebas serta penggunaan napza (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya) dengan jarum suntik. Berdasarkan data pasien di Unit Perawatan Intermediet Penyakit Infeksi (UPIPI) RSU dr Soetomo, tahun lalu terdapat 500 pasien HIV/AIDS yang berobat. Dari jumlah itu, 482 pasien berjenis kelamin laki-laki, sedangkan sisanya (18) perempuan. ''Penasun (pengguna napza suntik) masih mendominasi dibandingkan faktor risiko lain,'' kata dr Dian Islami, staf Seksi Anak, Remaja, dan Usia Lanjut Dinas Kesehatan Jatim kemarin (8/8). Faktor risiko lain HIV/AIDS adalah heteroseksual, homoseksual, transfusi darah, perinatal, dan tattoo. Nah, bila usia dewasa muda sudah terinfeksi HIV/AIDS, maka diperkirakan pasien-pasien itu sudah mulai mengakrabi pergaulan bebas ataupun napza suntik sejak remaja. Oleh karena itu, harus ada pemahaman yang benar mengenai penularan penyakit ini di kalangan remaja. ''Dengan begitu, mereka bisa melindungi dirinya sendiri agar tak terinfeksi penyakit tersebut,'' papar Dian. Karena itulah, Dinkes Jatim perlu menggalakkan sosialisasi anti-HIV/AIDS kepada para remaja yang menjadi pangsa potensial penderita ODHA (orang dengan HIV/AIDS). Sosialisasi itu juga dalam rangka International Youth Day atau Hari Remaja Internasional yang jatuh pada 12 Agustus nanti. ''Kita harus menyelamatkan remaja-remaja kita dari jalan yang salah,'' tambah dokter berjilbab ini. Salah satunya dengan menerapkan konsep peer education, yakni penyebaran informasi atau mengedukasi penderita dari teman sebaya. Sebab, kata Dian, remaja lebih suka curhat ke temannya daripada ke orang tua. Nah, dengan konsep peer education, para duta sekolah bisa menyosialisasikan pengetahuan mengenai HIV/AIDS ke teman-temannya. Mulai cara penularan, faktor risiko, dan bahayanya bagi kesehatan. ''Cara ini dianggap lebih mengena di kalangan pelajar,'' lanjut Dian. ''Dengan menerapkan konsep ini diharapkan para remaja paham akan faktor risiko dan bahaya penyakit HIV/AIDS,'' ungkapnya.

Senin, 16 Februari 2009

Mengatasi Kebiasaan Salah dalam Membaca Cepat

Jika Anda memiliki salah satu dari kebiasaan membaca berikut ini segera hilangkan kebiasaan tersebut.
Jika kebiasaan itu Anda biarkan, Anda tidak akan dapat membaca cepat dengan baik.
Apa yang harus Anda lakukan?


1. Jika Anda membaca dengan bersuara (vokalisasi) atau menggerakkan bibir (komat-kamit), mengatasinya dengan cara:
  • Katupkan bibir Anda saat membaca. Jangan mengeluarkan suara.
  • Kunyahlah permen karet.
2. Jika Anda membaca dengan kepala bergerak mengikuti baris bacaan, lakukan hal berikut ini:
  • Pandangan tegak lurus dengan bacaan.
  • Usahakan yang bergerak bukan kepala Anda, melainkan mata Anda.
3. Jika Anda membaca sambil menunjuk dengan jari, atasi dengan cara:
  • Peganglah bahan bacaan dengan kedua tangan Anda.
  • Masukkan tangan Anda ke dalam saku selama Anda membaca.
4. Jika Anda melakukan regresi (membaca ulang apa yang telah dibaca), lakukan langkah berikut:
  • Konsentrasi pada bacaan.
  • Bacalah terus sampai kalimat selesai. Apa yang menurut Anda tertinggal, nanti akan Anda temukan lagi. Teruskan saja membaca. Jangan terpaku pada detail, terus saja membaca sampai akhir.
5. Jika Anda membaca sambil melafalkan dalam batin (subvokalisasi),
  • Menghilangkan kebiasaan ini memang tidak mungkin, tetapi kurangilah dengan cara melebarkan sudut pandang membaca.

Kenali Kebiasaan Membaca Anda!

Dapatkah Anda mengenali kebiasaan membaca Anda selama ini?
Apakah Anda membaca bersuara atau tidak?
Kebiasaan membaca dibedakan menjadi:

Membaca bersuara:
  • mengucapkan kata per kata (tipe 1)
Membaca tak bersuara:
  • bibir bergerak-gerak/komat-kamit (tipe 2)
  • kepala bergerak mengikuti baris bacaan (tipe 3)
  • membaca sambil menunjuk dengan jari (tipe 4)
  • melihat kembali ke bagian bacaan sebelumnya/regresi (tipe 5)
  • membaca sambil melafalkan dalam batin (tipe 6)
Jika kebiasaan membaca Anda salah satu atau beberapa tipe di atas maka Anda bukan tipe pembaca cepat yang baik.

Ubahlah kebiasaan tersebut!

KONSEPSI MEMBACA CEPAT

Apakah Anda tahu, apa yang dimaksud dengan membaca cepat dan efektif? Ya, membaca cepat dan efektif bukan berarti asal membaca cepat saja, sampai-sampai begitu selesai membaca tak ada yang diingat dan dipahami karena yang dipentingkan hanya kecepatan saja. Dua hal pokok yang harus Anda camkan dalam membaca cepat adalah tingkat kecepatan dan persentase pemahaman bacaan.

Anda dikatakan pembaca cepat yang baik bila mampu mengatur irama kecepatan membaca sesuai dengan tujuan, kebutuhan, dan keadaan bahan yang dibaca, serta dapat menjawab sekurang-kurangnya 70 persen dari bahan bacaan yang dibaca. Untuk tingkat pemula kecepatan membaca Anda berkisar antara 120 dan 150 kata per menit (kpm). Kecepatan ini diupayakan meningkat seiring dengan latihan-latihan yang Anda lakukan.

Kemampuan kecepatan membaca harus diimbangi oleh pemahaman terhadap bacaan tersebut. Jika Anda pembaca yang efektif dan kritis, Anda harus mampu menemukan bagian penting dari bahan bacaan tersebut secara cepat. Anda harus pula membiarkan bagian yang kurang penting bahkan melewatinya bila memang tidak diperlukan.

Pada umumnya, setiap baris dalam bacaan terdiri dari 8 - 12 kata yang terdiri atas satuan frasa dan klausa. Bila Anda membaca dan mengartikannya kata demi kata pada setiap baris bacaan, maka diperlukan waktu baca yang lama. Selain itu, pemahaman Anda terhadap bacaan pun akan terganggu karena tidak memperhatikan makna kata dalam konteks kalimat. Bila demikian yang Anda lakukan, maka Anda belum termasuk pembaca cepat.

Bila Anda pembaca cepat yang efektif maka Anda hanya akan melihat satuan-satuan pikiran pada setiap baris pada bacaan, yaitu yang berupa frasa, klausa, atau kata-kata kunci. Karena bagian yang dilihat dari setiap baris bacaan hanya sedikit maka perpindahan gerak mata akan cepat, dan akhirnya Anda pun dapat membaca lebih cepat.


Sebelum Anda melakukan kegiatan membaca cepat, hal utama dan pertama yang Anda lakukan adalah mengenali kebiasaan membaca Anda. Selamat berlatih membaca cepat dan efektif.

Kamis, 05 Februari 2009

Kata dan Misterinya

Kata dapat menyakitimu bila kaubiarkan
Kata diucapkan dan dilupakan
Kata dapat berjanji
Kata dapat berdusta
Namun, perkataanmu membuatku dapat "terbang"
(Carole King, "Anyone at All")

Rabu, 04 Februari 2009

Triple M

Kegagalan adalah Keberhasilan yang tertunda.
Tetapi kegagalan tidak akan terjadi kalau kita mau disiplin.
Disiplin merupakan kunci keberhasilan seseorang.
Gimana cara menerapkan disiplin yang baik?
Lakukan gerakan 3 M.
Apa itu 3 M ?
  1. Mulailah dari hal yang paling kecil.
  2. Mulailah dari diri sendiri, jangan melihat orang lain.
  3. Mulailah dari sekarang, jangan tunda-tunda lagi.


So pasti, kalau kamu mau nerapkan 3 M, dijamin tidak akan menyesal.

Kagak percaya, coba aja sendiri!

Bagaimana menurut Anda tampilan dan isi blog ini...?